Pages

Ads 468x60px

Labels

artikel (102) gadget (5) go green (3) green (2) indonesia (9) internet (10) iptek (13) IT (15) linux (3) lirik lagu (99) microsoft (10) save earth (6) Sistem Ekonomi (5) tokoh (4) windows (8)

Jumat, 24 Januari 2014

Nonton Pakai Google Glass, Diciduk FBI

KOMPAS.com — Perangkat Google Glass ternyata masih mengundang kecurigaan yang bisa berujung pada kejadian tidak mengenakkan bagi si pemakai, tak terkecuali di negeri asalnya sendiri, Amerika Serikat.


Salah satu peristiwa seperti itu dialami oleh seorang pria asal Ohio, AS. Ceritanya, sebagaimana dilansir oleh Business Insider, pada 18 Januari lalu, lelaki pengguna Google Glass yang tidak disebutkan namanya tersebut sedang bermalam minggu dengan menonton film di bioskop Easton Mall, kota Colombus, AS. Film yang ditonton bersama istrinya mengisahkan sepak terjang agen rahasia CIA, berjudul Jack Ryan: Shadow Recruit.

Sekitar satu jam setelah mulai menonton, tiba-tiba pasangan itu didatangi seseorang yang menunjukkan lencana mirip petugas polisi. Orang tersebut melepas Google Glass yang dipakai di kepala si pria dan memintanya bersama sang istri agar keluar dari gedung bioskop.

"Rasanya memalukan sekali, di luar bioskop sudah ada sekitar 5-10 polisi dan petugas keamanan mall," kata si pria empunya Google Glass.

Rupanya, pihak AMC yang mengelola bioskop melihat Google Glass yang dipakai pria itu dan curiga dia memakainya untuk merekam film secara diam-diam. AMC lantas memanggil pihak berwenang. Pria tersebut kemudian diinterogasi secara "sukarela" (tapi disertai ancaman) oleh orang-orang yang disebutnya sebagai "agen federal" atau FBI.

Dia berusaha menerangkan bahwa dirinya sama sekali tidak berusaha merekam film dengan kacamata pintar tersebut. "Saya terus menyuruh mereka mengakses Glass dan melihat bahwa tidak ada apa-apa, kecuali foto istri dan anjing saya," ujar si pria yang ternyata merupakan korban salah sangka itu.

Pada saat menonton film, si pria mengaku mematikan Google Glass agar tak mengganggu. Tetapi, berhubung dia memakai versi Glass yang tersambung ke frame kacamatanya sendiri (perscription glass), perangkat itu terpaksa dipakai terus agar dia bisa melihat.

Para penginterogasi tidak percaya dan malah menanyai dia macam-macam. Akhirnya, ada petugas yang datang membawa laptop. Agen FBI tersebut kemudian mengunduh semua file yang ada dalam Google Glass dan menelusurinya satu per satu.

Selang lima menit kemudian, para petugas menyadari kesalahan mereka. Agen-agen yang mengaku diutus oleh "asosiasi film" ini memberikan empat tiket bioskop gratis ke sang pemilik Google Glass, tetapi pria tersebut tetap gusar karena tidak mendengar permintaan maaf.

"Dia cuma bilang dihubungi AMC, lalu dia mengontak FBI… Saya sebenarnya bisa terima kalau dia bilang, 'Mohon maaf atas kesalahan ini'. Empat tiket gratis itu justru membikin saya tersinggung," gerutu si pria pemilik Google Glass.

Adapun Google Glass sebenarnya belum dijual bebas hingga saat ini. Pria tersebut adalah salah satu peserta program Glass Explorer yang berperan sebagai penguji versi beta dari Glass.

Ini bukan kali pertama pemakai Google Glass bermasalah karena diduga melanggar hukum. Minggu lalu, seorang wanita yang ditilang karena memakai Google Glass saat berkendara dibawa ke meja hijau. Hakim kemudian memutuskan bahwa dia tidak bersalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar