Pertama. Apa yang dimaksud dengan susunan materi? Cobalah renungkan pertanyaan berikut: Apakah air itu? Apakah hakikat perbedaan air dan zat lainnya, misalnya alkohol? Mengapa alkohol dapat terbakar, sedangkan air justru mematikan api ? Dalam ilmu kimia, air dan alkohol digolongkan sebagai senyawa, yaitu perpaduan dari dua jenis unsur atau lebih dengan komposisi tertentu. Unsur adalah zat yang paling dasar dan penyusun segala macam senyawa.
Pengetahuan tentang susunan zat membantu pemahaman tentang sifat zat itu. Alkohol dapat terbakar karena karbon, oksigen, dan hidrogen didalamnya membentuk ikatan yang kurang stabil dan dapat bergabung atau bereaksi dengan oksigen di udara membentuk ikatan yang lebih stabil.
Kemudian, apa yang dimaksud dengan struktur materi? Anda telah mempelajari bahwa materi terdiri atas partikel dasar yang disebut atom. Atom sejenis atau berlainan dapat bergabung membentuk molekul. Atom dan molekul bersifat netral. Atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik disebut Ion. Jadi yang dimaksud dengan struktur materi adalah gambaran tentang bagaimana atom-atom saling terikat.
Ilmu kimia juga mempelajari sifat materi. Para ahli telah mengidentifikasi dan mencatat sifat dari jutaan jenis zat. Setiap zat mempunyai sifat khas (spesifik) yang membedakannya dari zat lain. Selain itu, antara berbagai zat juga terdapat kemiripan sifat. Berdasarkan kemiripan sifatnya, zat kimia dapat diklasifikasikan, dan hal ini sangat memudahkan kita mempelajari ilmu kimia.
MANFAAT BELAJAR ILMU KIMIA
Manfaat yang segera kita dapat ketika mempelajari kimia adalah pemahaman yang lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses yang berlangsung di dalamnya, sehingga kita dapat mengontrol perubahan ini demi keuntungan bagi keidupan manusia dan lingkungan. Di atas telah dibahas perbedaan antara air dan alkohol dipertanyakan kepada orang yang tidak mempelajari ilmu kimia, mungkin ia akan menjawabnya dengan mengatakan “sudah begitu dari asalnya”. Akan tetapi, orang yang sudah mempelajari ilmu kimia dapat menjelaskan sifat tersebut secara rasional.
Dunia modern merupakan dunia dimana manusia menjadi terbiasa dengan kemudahan yang diperoleh dari ilmu kimia. Pikirkanlah tentang sabun, bumbu masak, dan berbagai jenis makanan olahan. Semua itu merupakan hasil dari penerapan ilmu kimia. Hampir semua bahan keperluan kita, sedikit-banyak, baik langsung atau tidak, mengalami sentuhan kimia. Bukan hanya bahan keperluan sehari-hari, ilmu kimia juga punya andil besar dalam berbagai jenis produk teknologi seperti pesawat televisi, mesin pendingin dan pesawat terbang.
Di balik sumbangan ilmu kimia yang besar bagi kehidupan kita, secara jujur harus diakui bahwa banyak produk kimia yang kemudian terbukti menimbulkan masalah. Contohnya adalah DDT, plastic, CFC, dan berbagai bahan sintetis lainnya. DDT adalah insektisida yang digunakan untuk memberantas nyamuk dan hama tanaman . DDT telah berhasil membasmi nyamuk malaria, sehingga dapat menyelamatkan nyawa jutaan manusia. Akan tetapi senyawa itu ternyata persisten (Stabil, sukar sekali di uraikan mikroorganisme), sehingga limbahnya mencemari air dan tanah. DDT dapat masuk ke dalam rantai makanan sehingga membahayakan kehidupan berbagai jenis fauna, juga manusia.
Plastik dan CFC ternyata juga menimbulkan pencemaran lingkungan, sebab pembakaran plastik yang tidak benar akan menghasilkan senyawa dioksin yang amat beracun. Sedang cfc dapat mengikis lapisan ozon bumi yang berguna untuk melindungi kita dari sinar ultra violet matahari(penyebab kanker kulit). Kini para ahli terus melakukan penelitian untuk menanggulangi berbagai kasus pencemaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar