Pages

Ads 468x60px

Labels

artikel (102) gadget (5) go green (3) green (2) indonesia (9) internet (10) iptek (13) IT (15) linux (3) lirik lagu (99) microsoft (10) save earth (6) Sistem Ekonomi (5) tokoh (4) windows (8)

Selasa, 08 Oktober 2013

Graphene, Benda 2 Dimensi Pertama di Dunia


beritasatu.com - Kurang dari satu dekade silam, fisikawan berdarah campuran Belanda-Inggris Andre Geim meneliti zat yang kemudian merevolusi pemahaman kita tentang benda dan membuatnya memenangi hadiah Nobel Fisika bersama rekan kerjanya Kostya Novoselow pada 2010.


Benda itu namanya graphene – zat yang tebalnya, atau tipisnya, hanya seukuran satu atom.

Profesor fisika di Manchester University itu telah menemukan benda “dua dimensi” yang pertama di jagad raya ini.

“Ini benda paling tipis yang bisa anda dapatkan, hanya setebal satu atom,” kata Geim dalam wawancara dengan CNN.

“Sejumput kecil benda ini bisa menutupi wilayah yang besar, jadi satu gram saja cukup untuk menutup penuh area seluas satu lapangan bola.”

Graphene juga merupakan benda paling kuat, karena tidak bisa pecah, dibelah atau diiris lagi saking kecilnya.

“Tentu kita tahu atom masih bisa dibelah menjadi elemen-elemen partikel, namun anda tidak bisa mendapatkan benda yang lebih tipis dari satu atom, karena kalau demikian dia tidak bisa disebut benda lagi,” jelasnya.

Graphene ini lebih kuat dari intan, penyalur panas yang luar biasa, konduktor listrik yang 1.000 kali lebih bagus dari tembaga, dan banyak kelebihan lainnya.

Hal paling menonjol dari Graphene adalah wujudnya sebagai benda dua dimensi.

“Benar, kita hidup dalam dunia tiga dimensi. Menurut naluri fisikaku, yang terbentuk selama 30 tahun, benda seperti ini seharusnya tak ada. Dan jika anda bertanya 99,9% ilmuwan di seluruh dunia akan mengatakan ide tentang benda dua dimensi itu sampah saja dan graphene tidak ada. Di sebagian besar kasus, hal itu benar, namun dalam kasus graphite atau graphene, dan selusin benda seperti ini, naluri kita salah sama sekali. Anda bisa mencapai batas lapisan setebal hanya satu atom,” kata Geim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar