KOMPAS.com - Situs web penyelenggara acara eEvent asal Indonesia, telah diakuisisi perusahaan pengembang bisnis Envision Point dari Amerika Serikat. Namun, perusahaan tidak mengungkap nilai akuisisi tersebut.
Pendiri eEvent Edy Sulistyo mengatakan, akuisisi ini tidak akan mengubah nama eEvent. Ia pun menjanjikan layanan eEvent akan tetap beroperasi secara normal.
Perusahaan yang didirikan pada 2011 ini, mengklaim telah sukses mengorganisasi dan melayani konsumen di 160 negara. "Dengan akuisisi ini, kami optimis bahwa eEvent akan bisa melayani dengan lebih baik kepada pelanggan-pelanggan setianya," ujarnya seperti dikutip dari Daily Social.
Di Indonesia, eEvent akan tetap menawarkan layanan pengelolaan acara secara gratis. Edy mengklaim eEvent kini telah digunakan oleh 100.000 pengguna di Indonesia.
Sementara untuk konsumen yang ada di Amerika Serikat, akan segera bisa menikmati layanan yang mengoptimalisasi penyelenggaraan acara dengan alat dan solusi yang bisa dikostumisasi.
Setelah proses akuisisi rampung, para pendiri tidak akan bergabung lagi di eEvent. Namun, Edy memastikan bahwa seluruh staf dari Indonesia masih tetap bekerja untuk eEvent dan tak ada perubahan pada kantor di Indonesia. "Tim resource, support, dan development kami juga lebih banyak berada di Indonesia sebab kami percaya kemampuan programer lokal juga hebat. Passion mereka pada pekerjaan luar biasa,” katanya
"Dalam waktu enam bulan ke depan, kami (pendiri) akan tetap membantu masa transisi, setelah masa transisi berlalu kami akan benar-benar lepas dari eEvent." terang Edy.
Daily Social melaporkan, eEvent mulanya didirikan oleh tiga pengusaha Indonesia yang berdomisili di Columbus, Ohio, Amerika Serikat. Mereka adalah Edy Sulistyo, Andi Sie, dan Lawrence Samantha. eEvent didirikan untuk mempermudah proses mengorganisir acara dan mendata peserta. Layanan ini mendapat sambutan baik dari berbagai kalangan, mulai universitas sampai konser internasional.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar